selamat datang di dunia biru irfan_tse. dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru dunia biru

Sabtu, 28 Juli 2007

Kupu-kupu biru



Kupu-kupu Biru Sand MontanaSpesies Mungil yang Memicu Petisi


Jangan menilai sesuatu dari besar kecilnya. Walau ukurannya kecil, spesies kupu-kupu asal Nevada cukup dipertimbangkan sebagai spesies yang patut dilindungi. Para ahli konservasionis Amerika Serikat selama dua tahun ini sudah mengajukan petisi untuk menaruh kupu-kupu bercorak apik itu ke bawah Hukum Perlindungan Spesies Langka. Petisi ini didukung dengan data dari sejumlah ilmuwan yang menganalisis kondisi spesies bernama latin Euphilotes pallescens arenamontana itu. Keputusannya, kawasan seluas 4.750 hektare di area rekreasi Sand Mountain akan dilindungi oleh pihak Biro Manajemen Pertanahan. Kawasan ini berjarak sekitar 80 mil dari Reno, AS.Kupu-kupu biru Sand Mountain merupakan jenis kupu-kupu kecil.



Lebar sayapnya hanya satu inchi. Sesuai dengan namanya, fauna mungil ini berwarna biru keputihan dengan corak menarik. Masuk dalam kategori famili Lycaenidae. Sesuai namanya pula, spesies ini merupakan endemik Sand Mountai di daerah Nevada. Kupu-kupu ini biasanya sangat tergantung pada keberadaan tanaman induknya, semak kearney (Eriogonum nummulare). Hanya tanaman inilah yang menghasilkan makanan bagi larvanya. Larva ini akan bertumbuh menjadi pupa. Pupa ini akan menjadi dewasa dengan bersandar pada dedaunan. Semak Kearney juga menghasilkan nektar bagi kupu-kupu dewasa selama pertengahan Juli dan September. Panjang usia kupu-kupu biru ini hanya satu minggu saja. Yang menjadi masalah kini semak kearney kian terdesak habitatnya. Maka otomatis populasi kupu-kupu biru yang sangat tergantung pada tanaman itu juga ikut terancam keberadaannya.

Misteri Kupu-Kupu Biru

Pada tahun 1979, kupu-kupu biru besar musnah dari tempat per-kembangbiakannya yang terakhir di Inggris. Para ahli, yang mempelajari spesies kupu-kupu ini, cukup lama tidak berhasil mengetahui mengapa kupu-kupu jenis ini musnah, padahal banyak sekali habitat yang cocok untuk perkembangbiakan mereka berupa padang rumput liar, yang banyak ditumbuhi tanaman thyme tempat kupu-kupu bertelur. Sebenarnya, rahasianya terletak pada siklus hidup kupu-kupu yang menakjubkan.

Setelah menetas, ulat memakan daun thyme selama kurang lebih tiga minggu. Kemudian ia jatuh ke tanah dan mengeluarkan cairan yang menarik semut merah. Ketika semut merah muncul, ulat mendongakkan tubuhnya dan menggembungkan kulit di belakang kepalanya, untuk menipu agar semut mengira ia adalah larva semut. Kemudian ulat tersebut dibawa semut kembali ke sarangnya, dan hidup di sarang semut selama hampir satu tahun. Ulat ini hidup dengan memakan larva semut dan berhibernasi selama musim dingin. Pada musim semi, ulat ini membuat kepompong sutra. Selagi di dalam kepompong, perlahan-lahan ulat berubah menjadi kupu-kupu dewasa, sampai akhirnya meninggalkan sarang pada pertengahan musim panas.
Temuan mengenai parasitisme ini menyingkapkan tabir misteri punahnya spesies kupu-kupu. Akibat perubahan ekologi di wilayah tersebut, semut merah bermigrasi dari situ dan ulat yang menetas dibunuh oleh spesies semut lainnya, yang tidak dapat ditipu oleh penyamaran ulat.49
Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Mungkinkah simbiosis yang terjadi antara semut dan kupu-kupu ini terjadi secara kebetulan? Bagaimana mungkin kupu-kupu - dalam bentuk ulat, yang bahkan belum dewasa - mengetahui cara mengelabui seekor semut? Bagaimanakah organ-organ yang menyamarkan ulat seperti larva semut bisa terbentuk? Karena para evolusionis tidak menerima teori pen-ciptaan, mereka membantah dan mengatakan bahwa organ-organ ini terjadi secara kebetulan. Namun demikian, mustahil suatu kebetulan bisa menghasilkan kemiripan sesempurna ini. Kemiripan ini tak mungkin terbentuk berangsur-angsur secara bertahap, karena ulat yang belum bisa menyamar akan diburu oleh koloni semut dan tidak mungkin bertahan hidup. Karena seekor ulat tidak mungkin mampu menentukan bentuk tubuh secara sadar, kemungkinan satu-satunya adalah adanya sebuah Kekuasaan Sang Pencipta yang memberinya bentuk sehingga menyerupai larva semut.

Biru yang terbaik


Dari berbagai macam waran dunia tapi yang terindah menurut saya adalah warna biru. N'tah mengapa saya menyukai warna biru??? Mungkin karena warna biru itu adalah warna yang menenangkan hati saya. Apalagi bila saya ke laut, dan melihat birunya hamparan ciptaan Allah yang maha kuasa. SubhanaAlla....
Apakah kita pernah mambayangkan kalau bum, tanpa warna biru bahkan tanpa warna?? Bebaskan diri Anda sejenak dari pengalaman Anda. Lupakan semua yang pernah Anda pelajari. Dan mulailah menggunakan imajinasi. Coba bayangkan badan Anda, orang-orang di sekitar Anda, lautan, langit, pohon-pohon, bunga-bunga, singkatnya, semuanya, berwarna hitam. Bayangkan bahwa di sekeliling Anda tidak ada warna. Coba pikirkan, bagaimana perasaan Anda jika orang, kucing, anjing, burung, kupu-kupu, dan buah-buahan tidak berwarna sama sekali. Tentunya Anda tidak mau hidup di dunia seperti itu, bukan?
Dalam benak kebanyakan orang, mungkin tidak pernah terpikirkan, betapa beraneka warnanya dunia tempat hidup mereka; atau dipertanyakan, bagaimana keanekaragaman warna seperti ini ada di bumi, atau seperti apa jadinya jika ada sebuah dunia tanpa warna.
Ini karena setiap orang dengan penglihatan normal dilahirkan ke dunia yang penuh warna. Tetapi, sebuah model dunia hitam putih, tanpa warna, bukanlah suatu hal yang tidak mungkin terjadi. Justru karenanya, dunia yang penuh warna cemerlang, tempat kita hidup, menjadi benar-benar mengagumkan. (Dalam bab-bab selanjutnya, akan didiskusikan secara terperinci mengapa keberadaan dunia penuh warna ini demikian mengagumkan).
Sebuah dunia tanpa warna biasanya dibayangkan hanya terdiri dari hitam, putih dan nuansa abu-abu. Tetapi, hitam, putih dan nuansa abu-abu sebenarnya warna juga. Maka, sulit sekali membayangkan ketiadaan warna. Untuk menjelaskan ketiadaan warna, seseorang selalu merasa perlu menyebutkan satu warna. Orang mencoba menjelaskan ketiadaan warna dengan pernyataan seperti, "Tidak ada warna, benar-benar hitam," atau "Wajahnya sama sekali tidak berwarna; putih sekali." Sebenarnya, semua itu bukan penjelasan tentang ketiadaan warna, melainkan hanya sebuah dunia hitam putih.
Cobalah, selama sedetik saja, membayangkan bahwa, tiba-tiba saja, semua kehilangan warnanya.Dalam keadaan demikian, segala sesuatu akan saling bercampur dan akan menjadi mustahil membedakan satu objek dengan objek lainnya. Akan mustahil melihat, misalnya, jeruk, stroberi atau serangkai bunga di atas sebuah meja kayu, karena jeruk itu tidak berwarna oranye, meja itu tidak berwarna coklat, dan stroberi itu juga tidak berwarna merah. Betapa tidak nyaman bagi seseorang untuk hidup di dunia tanpa warna, sekalipun hanya sesaat.
Karena dunia seperti itu bahkan sulit untuk digambarkan.
Warna berperan penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, dalam kelancaran fungsi ingatannya, dan dalam pemenuhan fungsi belajar otaknya. Ini karena manusia dapat mengaitkan dengan tepat antara kejadian dan tempat, antara orang dan objek, hanya dari penampakan luar dan warnanya. Pendengaran atau sentuhan saja tidak cukup untuk mendefinisikan objek. Bagi manusia, dunia luar mempunyai makna hanya jika dilihat secara keseluruhan dengan warnanya.


Keanekaragaman warna tidak hanya memudahkan pengenalan pelbagai objek dan lingkungan sekeliling kita. Keselarasan warna yang sempurna di alam semesta memberikan kenikmatan sangat besar bagi jiwa manusia. Untuk dapat melihat keselarasan ini dari setiap detilnya, manusia telah dilengkapi sepasang mata dengan rancangan sangat istimewa. Di dunia makhluk hidup, mata manusia paling fungsional dan dapat menangkap warna-warni dalam detail sekecil-kecilnya, sedemikian rupa sehingga mata manusia sensitif terhadap jutaan warna.1 Nyata sekali bahwa alat penglihatan manusia yang bekerja begitu sempurna telah dirancang khusus untuk melihat dunia penuh warna.
Satu-satunya makhluk di bumi yang dapat memahami keberadaan keteraturan seperti itu di alam semesta adalah manusia, karena ia mempunyai kemampuan untuk berpikir dan menggunakan nalar. Jadi, berdasarkan semua uraian di atas, kita simpulkan sebagai berikut:
Setiap detil, pola dan warna di langit dan di bumi telah diciptakan bagi manusia agar ia mengakui dan kemudian menghargai keteraturan ini dan memikirkannya. Warna-warni di alam telah diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai daya tarik bagi jiwa manusia. Keselarasan dan simetri sempurna tampak dalam warna, baik di dunia makhluk hidup maupun benda mati. Situasi ini tentu saja akan membangkitkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran seseorang yang berpikir,
misalnya:
Apa yang membuat bumi beraneka warna? Bagaimana warna-warna itu, yang menjadikan dunia kita luar biasa indah, dapat terjadi? Siapa yang merancang keanekaragaman warna dan keselarasan di antara warna-warna tersebut?
Bisakah dikatakan bahwa segala sesuatu muncul begitu saja karena perubahan-perubahan tak terarah yang ditimbulkan oleh serangkaian kejadian kebetulan?
Tentu saja, tak seorang pun akan menyatakan kemustahilan seperti itu. Kebetulan-kebetulan tak terkontrol tidak dapat menciptakan apa pun, apalagi miliaran warna. Coba saja amati sayap kupu-kupu atau bunga beraneka warna, yang masing-masing bagaikan keajaiban seni. Jelas, tidak mungkin bagi akal sehat menganggap semua ini adalah hasil dari proses yang tidak disengaja.
Kita akan memahami lebih baik fakta ini jika kita mengambil sebuah contoh. Ketika seseorang melihat sebuah lukisan yang menggambarkan pohon dan bunga di alam, ia tidak akan berkata, atau bahkan berpikir, bahwa keselarasan warna, keteraturan pola dan desain dalam lukisan ini muncul begitu saja karena kebetulan.
Jika orang lain datang dan berkata, "Kaleng-kaleng cat itu terguling ditiup angin, catnya tercampur, dan dengan pengaruh hujan dan lain-lain, dan setelah melalui waktu yang lama, lukisan indah ini terbentuk", pastilah tak ada orang yang menganggapnya serius. Ada situasi yang sangat menarik di sini. Meskipun tidak ada orang yang berusaha mengajukan pernyataan tak masuk akal seperti itu, ada saja orang yang menyatakan bahwa pewarnaan dan simetri sempurna di alam muncul melalui proses-proses tidak disengaja. Evolusionis, misalnya, membuat tesis tentang proses-proses kebetulan untuk menjelaskan masalah ini, dan mereka mengadakan berbagai riset. Mereka tidak sungkan-sungkan mengeluarkan pernyataan-pernyataan tidak berdasar dalam masalah ini.
Ini adalah kebutaan nyata, dan dengan kebutaan seperti itu, orang akan sulit untuk disadarkan. Namun, seseorang yang bisa lolos dari kebutaan ini dengan menggunakan akalnya, akan memahami bahwa dia sebenarnya hidup dalam lingkungan yang penuh keajaiban di bumi.
Dia juga akan mengakui sepenuhnya bahwa lingkungan yang dilengkapi dengan kondisi paling cocok untuk kelestarian hidup manusia, tidak mungkin terjadi karena kebetulan.
Seperti orang yang berpikir dan mengakui keberadaan seorang pelukis ketika dia melihat lukisan, dia akan mengerti bahwa lingkungan multiwarna di sekelilingnya yang penuh keselarasan dan demikian indah juga ada penciptanya.
Pencipta ini adalah Allah, yang tidak bersekutu dalam penciptaan, yang menciptakan segala sesuatu dengan penuh keselarasan, dan yang menempatkan kita di dunia ini dalam limpahan banyak keindahan dengan jutaan warna.
Semua yang Allah ciptakan selaras sempurna satu dengan lainnya. Allah menggambarkan keunikan cita rasa seni-Nya dalam penciptaan melalui ayat Al Quran:
"Dialah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat cacat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat ada kekurangan? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS. Al Mulk, 67: 3-4)





Rabu, 25 Juli 2007

MASJID BIRU ISTAMBUL


Masjid Biru atau Sultan Ahmet Cami’I adalah antara masjid yang unik dan tercantik di dunia. sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki. Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Biru karena di masa lalu interiornya berwarna biru.Masjid ini Terletak di Istanbul, Turki, dibangun pada zaman Sultan Ahmet 1 antara 1609-1617 oleh arkitek, Mehmet Aga, dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah ( dari 1453 sampai 1923). Terdapat tujuh menara dan sebuah kubah besar dengan 4 tiang serta beberapa kubah kecil di sekelilingnya. Keunikannya terletak pada pancaran warna biru yang dihasilkan oleh hiasan 20,000 marmer biru serta 20,000 kaca berwarna.
Masjid ini dibangun antara tahun
1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman masjid. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Bizantin/Bizantium. Berada di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan apa yang dulunya bernama Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci (Hagia Sophia) yang sekarang dirubah fungsinya menjadi museum.
Jaraknya cukup dekat dengan
Istana Topkapı, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosporus. Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul.
Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan. Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.
Arsitek Masjid Sultan Ahmed,
Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter. Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan Shalat menghadap ke Makkah, dengan mihrab berada di depan.

Permintaan maaf Paus Benediktus XVI


Paus Berdoa di Masjid Biru
Mufti Istanbul Mengatakan Momen itu Lebih dari Sebuah Permintaan Maaf

Istanbul, Jumat - Demi menunjukkan niat yang sungguh-sungguh untuk meminta maaf dan mengupayakan rekonsiliasi, Paus Benediktus XVI berdoa di Masjid Biru pada hari ketiga kunjungannya di Turki, usai bertemu pemimpin Gereja Ortodoks Yunani Bartholomew. Didampingi Mufti Istanbul Mustafa Cagrici, Paus menghadap kiblat dan melakukan gerakan layaknya umat Muslim berdoa. Sebelumnya, Cagrici menjelaskan cara-cara dasar umat Muslim dalam berdoa.
"Mari kita menghadap kiblat," katanya, yang kemudian diikuti Paus. Kedua tokoh itu, mengenakan jubah putih panjang, berdiri bersebelahan, dan tidak bergerak selama kurang lebih dua menit. Tangan terlipat di depan perut, dikenal sebagai posisi ketenangan. Paus menutup mata selama beberapa saat.
Selama setengah jam kemudian, Paus Benediktus dengan tekun mendengarkan penjelasan Cagrici tentang Masjid Biru Sultan Ahmad yang dibangun pada awal abad ke-17 itu. Paus mendengar dengan penuh perhatian sambil melontarkan sejumlah pertanyaan. Kemudian, keduanya saling bertukar hadiah. Cagrici menerima mosaik yang bergambar merpati, lambang perdamaian. Paus menerima lukisan kaligrafi Ottoman bertuliskan, "Dalam nama Allah, Sang pemaaf".
Setelah meninggalkan masjid, Paus dengan gembira mengungkapkan, "Kunjungan ini akan membantu kita bersama menemukan makna dan jalan menuju perdamaian demi kemanusiaan," tuturnya.
Beragam sambutan datang dari penduduk Istanbul yang menyaksikan adegan itu melalui tayangan televisi. Mehmet Saglam, siswa setempat mengatakan, "Sikap Paus sangat bagus."
Profesor Beyza Bilgin, teolog dari Universitas Ankara menyatakan, sikap Paus di Masjid Biru membuktikan dia menyesali kata-katanya. "Paus menyadari bahwa dia telah menyakiti umat Muslim dan mencoba untuk menebusnya," katanya.
"Kemarin, Paus telah melakukan kepada umat Muslim apa yang dilakukan Paus Yohannes Paulus II kepada umat Yahudi," katanya. Namun, para pengamat Arab di jantung Timur Tengah, masih menuntut Paus untuk untuk meminta maaf secara langsung atas pernyataannya.
Paus Benediktus merupakan Paus kedua sepanjang sejarah yang menginjakkan kaki di rumah ibadah umat Muslim setelah Paus Yohannes Paulus I yang melakukannya tahun 2001 di Damaskus.( KOMPAS. Sabtu, 02 Desember 2006 )

Selasa, 24 Juli 2007

Mawar Biru Langit

Mawar Biru

FLOS Florum." Itulah julukan bagi mawar di abad pertengahan. Julukan yang berarti "bunga dari segala bunga" itu semacam penegasan terhadap mawar yang selama berabad-abad menjadi sebuah legenda. Mawar tak hanya berkarisma, tapi juga penuh gairah, sekaligus misteri. Tak heran, mawar yang diduga telah berumur 35 juta tahun itu, digunakan sebagai simbol bagi banyak hal, mulai dari agama, solidaritas, hingga cinta.
Bunda Maria (Siti Maryam), ibunda Nabi Isa a.s. menunjuk mawar sebagai lambang kesempurnaan duniawi dan surgawi. Di India, mawar adalah simbol mistis. Menurut ajaran Hindu, Dewi Laksmi--dewi sumber kecantikan--dilahirkan dari kelopak mawar. Sementara itu, di hampir semua belahan dunia, mawar sering dijadikan simbol ekspresi cinta dan perasaan seseorang. Pendek kata, mawar telah menjadi subjek utama dan bunga favorit, bahkan sejak 5.000 tahun silam.
Dalam floriografi (bahasa bunga), warna bunga memainkan peranan sangat penting sebagai penyampai pesan atau isyarat yang sulit diungkapkan melalui bahasa verbal. Terutama terjadi pada Era Victorian. Dibandingkan bunga lain, mawar paling sering digunakan sebagai media simbolik, bahkan masih bertahan hingga sekarang. Mawar merah adalah simbol cinta dan romantisme. Pink untuk menyatakan kasih sayang (lesser affection). Putih untuk kebaikan dan kesucian, dan kuning mengungkapkan persahabatan.
Karisma mawar tak hanya karena bentuk dan warnanya yang elok, tapi juga aroma yang diuapkannya. Perpaduan antara bentuk, warna, dan aroma mawar mampu menimbulkan efek magis dan mistis yang memanipulasi perasaan, persepsi, dan gairah seseorang. Kini, dengan segala kelebihannya, mawar telah memainkan peran lain yang luar biasa, komoditas utama dalam perdagangan bunga internasional dan sumber penyehatan melalui terapi aromatik (aroma terapi).
Meski demikian, manusia seolah tak pernah terpuaskan oleh mawar. Tuntutan terhadap bunga berjuluk queen of flower itu terus menggelegak. Setelah selama ribuan tahun manusia menikmati beragam warna-warna atraktif mawar, merah, kuning, pink, atau putih, para pengagum mawar terusik oleh pertanyaan, "Mengapa tak ada mawar biru?"
”Holy grail”
Ya, mawar biru kemudian menjadi semacam Holy Grail dalam masyarakat Kristiani. Holy Grail atau cawan suci yang pernah digunakan Nabi Isa .as dalam perjamuan terakhir dengan 12 orang muridnya, diyakini oleh sebagian masyarakat Katolik masih ada hingga sekarang. Meski ada, namun sulit ditemukan. Orang pun dibuat penasaran, benarkah Holy Grail ada? Jika ada, di mana tempatnya?
Tahun 1840, para peneliti hortikultura Inggris dan Belgia menawarkan hadiah 500.000 franc kepada siapa saja yang bisa menghasilkan mawar biru. Sejak saat itu, "perburuan" pun dilakukan para peneliti untuk menemukan sang Holy Grail, mawar biru.
Pada abad ke-20, mawar hibrida telah dihasilkan dengan cakupan warna yang luar biasa. Bahkan, termasuk mawar biru lembayung (ungu) dan abu-abu. Temuan mawar biru lembayung pun disambut para peneliti dan pecinta mawar dengan penuh antusias. Mereka optimistis, itulah langkah awal ke arah ditemukannya mawar yang benar-benar biru (true blue). Bahkan, pada awal abad ke-21, mawar biru lembayung sempat dinobatkan sebagai "flower of the year".
Sayangnya, mawar biru lembayung memang bukan biru yang sebenar-benarnya biru. "Masih ada nuansa ungu dan kelabu," kata Ir. Nursuhud, DEA, dosen dan peneliti hortikultura Fakultas Pertanian Unpad. Menurut Nursuhud, hibridisasi konvensional tak mungkin menghasilkan mawar biru karena secara genetika mawar tak bisa menghasilkan delphinidin atau pigmen yang bertanggung jawab menentukan warna biru.
Para ahli hortikultura berpendapat, munculnya warna biru lembayung lebih disebabkan adanya "variasi tak biasa" dari cyanidin (pigmen warna merah). Artinya, temuan mawar biru lembayung bukanlah jalan yang tepat untuk menghasilkan mawar biru. Sampai akhirnya para peneliti Florigene dan Suntory memberi jawaban.
Setelah melakukan penelitian selama 14 tahun, pada tahun 2004 para peneliti Suntory berhasil menemukan mawar biru melalui rekayasa genetika. Warna biru pada bunga seluruhnya berasal dari pigmen delphinidin yang tak ada pada mawar alami. "Temuan mawar biru ini terjadi justru pada saat kami percaya temuan itu mustahil dilakukan. Tapi, kami terus melakukannya sampai akhirnya tercapai," kata Nobutada Saji, Presiden Suntory saat konferensi pers di Tokyo, Jepang, dua tahun silam.
Untuk menghasilkan mawar biru, para ahli "meminjam" pigmen biru (delphinidin) dari bunga pansi dengan mengaplikasikan teknologi RNAi. Meski demikian, mawar biru temuan para ahli Suntory belum benar-benar biru, melainkan biru lembayung (ungu). Namun, kunci dan teknik untuk menghasilkan warna biru dari pigmen delphinidin sudah ditemukan.
Para peneliti kini tengah bekerja keras untuk menghasilkan mawar biru dengan warna biru langit cerah. Masih dibutuhkan riset lanjutan untuk menghasilkan mawar berwarna biru langit. Menurut mereka, harus ada penambahan bahan kimia untuk menghasilkan warna yang lebih cerah. Jadi, untuk bisa menikmati mawar biru, kita masih harus menunggu.***

Kepribadian Biru


Memang tidak gampang menandai penyuka warna ini. Kadang kelihatan lembut, kadang kelihatan kaku dan kadang tertutup. Yang pasti mereka amat dikuasai oleh emosinya. Mereka gampang terharu hanya untuk urusan yang kelihatannya sepele buat kebanyakan orang. Mereka gampang menangis dan gembira untuk hal yang menyentuh perasaannya.
Tapi tak ada yang membuat mereka tersinggunng sekali. Mereka sebetulnya orang yang penyabar, tidak pendendam meskipun hatinya sering luka atau dilukai. Ia melihat dunia ini sebagai satu wilayah yang romantios sekaligus mengandung banyak ranjau yang bisa membahayakan suasana hatinya. Ada kalanya ia tersungkur dan mundur, tapi penyuka warna biru biasanya tabah dan mencoba untuk bangkit dan berusaha mencapai apa yang diinginkan.
Bedanya dengan warna lain, ia tidak menggebu-gebu. Ia selalu tenang, sopan, tidak terlalu mencolok dalam bersikap, tidak ekstrim dan menghindari kalimat yang sinis, tajam atau kasar. Ia ingin berdamai dengan dunia, dengan alam semesta dan seluruh mahluk yang ada di bumi. Ini jangkauan gedenya. Jangkauan kecilnya, ia ingin ramah dengan siapa saja dan ingin juga mendapatkan keramahan yang serupa.
Tapi apa yang menjadi unggulannya. Ia selalu berusaha rapi tapi tidak genit. Ia selalu berusaha tampil sebaik-baiknya, tapi tidak sok. Ia selalu ingin lebih baik dari orang lain tanpa harus menganggap orang lain sebagai saingan yang harus disingkirkan.
Ada kalanya penyuka warna biru nampak loyo dan selalu hal ini berkaitan dengan emosi jiwanya. Ia memang tidak bisa menerima situasi yang dirasakan atau yang orang lain rasakan kalau hal itu dianggapnya tidak adil.
Mereka yang menyukai warna biru yang gelap cenderung lebih suka menarik diri dan lebih gampang tersentuh perasaannya. Sebaliknya mereka yang menyukai warna biru yang cenderung lebih terang lebih periang dan bisa menerima segala sesuatu dengan lebih positif. Yang menyuka warna biru mencolok atau biru benhur, termasuk bukan dalam golongan penyuka warna biru kebanyakan. Ia amat ekstrovert, terbuka dengan emosinya. Dan emosinya itu gampang membara. Ia memang beda deengan penyuka warna biru yang lain
.

Pemikat Biru


Warna biru merupakan salah satu warna dalam spektrum yang boleh dilihat dengan mata kasar. Warna biru merupakan salah satu dari tiga warna asas, di samping merah dan kuning. Daripada warna-warna ini, warna biru mempunyai jarak gelombang yang terkecil (kira-kira 420-470 nanometer).

Warna biru ialah warna yang biasa dijumpai. Biru merupakan warna langit kerana cahaya dari
matahari mengalami Selerakan Rayleigh. Air dalam kuantiti yang banyak kelihatan biru kerana cahaya merah (kira-kira 750 nm) diserap oleh molekul air.

Warna biru selalunya dianggap sebagai warna diraja. Disebabkan itu, warna biru selalu digunakan untuk uniform rasmi, seperti
uniform polis.
Dalam
bahasa Inggeris, biru melambangkan "kesedihan" atau "melankoli". "Blues" ialah sejenis muzik bangsa Afrikan American.h dilihat dengan mata kasar. Warna biru merupakan salah satu dari tiga warna asas, di samping merah dan kuning. Daripada warna-warna ini, warna biru mempunyai jarak gelombang yang terkecil (kira-kira